Sabtu, 13 Mei 2017

Ada Dan Tiada

Sajak
"Ada dan Tiada"

Dari ketiadaanmu, aku menjadi ada
Dari aku ada, engkau telah tiada
Sejatinya, aku adalah kamu.

Nama yang senantiasa menjadi harapan
Rindu yang hendak berdesakan
Dan tangis yang kian menggenang
Doaku terus bersemayam.

Sejak dokter memvonis ketiadaanmu
Niscaya, Tuhan menghidupkanmu kembali
Ditubuh yang baru.

Demikian dunia telah dilahap
Akhirat sudah kau junjung.
Tuhan Maha Asyik,
Belum sempat dunia selesai dibekali
Akhirat sudah tiba kau tawari.

Kini, kita hidup di dua alam
Kau dekat dengan Ilahi
Aku baru ingin menjemput ilahi.

Dicadas hidupku,
Rengkuh aku dipelukamu
Basuh aku dipangkuanmu
Dan tetesi aku dengan nasihatmu.

Katakan, bahwa dunia hanya sementara
Duniaku tak sekeras juangmu
Saat tiba kelahiranku sebagai hari kematianmu.

Diujung ketidakbermutuan sajak ini
Ridhoi aku bersama doa-doaku yang menjelma menjadi rindu, Ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendewasakan raas-a

Siang itu menjadi siang hari yang begitu menyengat bagiku, bukan karena cuaca yang tidak bersahabat, bukan juga karena aku memakai baju teba...