Kamis, 01 Juni 2017

Cintaku Tak Pernah Ada Liburnya

Sajak
"Cintaku Tak Pernah Ada Liburnya"

Andai waktu tak sepercaya ini
Entah di detik ke berapa
Tumpukan kemunafikan semakin menjulang.
Harapan untuk mengikisnya pun
Tertindih dalam-dalam.

Mendung sering bergantungan tipis dilangit
Segan menjatuhkan gerimis barang satupun.
Suasana begitu kelabu,
Seakan dunia sudah kehilangan warna-warni.

Sementara,
Suara ngorok masih ramai sahut-sahutan
Hanya ada sepasang mata
Yang hendak melukis dimuka langit.
Pesan apa yang hendak disampaikan
Alam hanya termangu menunggu kejujuran.
Nyatanya,
Tak ada sedikit keberanian untuk aku membisikkan perihal ;
Aku telah jatuh cinta kepadanya.

Pada semesta,
Bila berkenan, sampaikan salamku padanya
Bahwa ada yang lebih tabah dari luka di penghujung bulan
Yaitu aku.
Aku rela disetubuhi oleh rindu dan tidak dibayar.

Jangan murka,
Engkau hadir atas dasar mencinta bukan dicinta.
Entah Tuhan menciptakanku ketika sedang senggang atau hendak cuti
Namun, cintaku tak pernah ada liburnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendewasakan raas-a

Siang itu menjadi siang hari yang begitu menyengat bagiku, bukan karena cuaca yang tidak bersahabat, bukan juga karena aku memakai baju teba...