Kamis, 06 Juli 2017

Hidupkan Hidupmu

Hatiku menggelegar ketika menulis tentangmu
Ketika kata pertama kugoreskan,
Aku mulai kehilangan akal.
Meski harap kian bertabik,
Agar aku berada dalam kewajibanmu.
Namun lirihku,
Jangan kecewakan hati seseorang yang ingin meminta perlindungan kepadamu.

Hari yang terbungkus oleh sembilu
Nadi yang tersekat dengan seksama
Dan janji yang kokoh kian terpatri,
Menghantarkan jiwa pada suatu masa
Tentang penobatan kalimat mengenai "Selamat Datang".

Tuhan lebih tahu,
Dimana ia akan menempatkan semangatku.
Sebab selamanya air mata adalah kata-kata yang perlu di tulis.

Untuk apa kita mensiasati hidup dengan serius?
Karna waktu pun akan menghantarkan kita pada sebuah masalah.
Sebab dimasa mendatang yang masih (melegenda)
Kita akan tetap melihat yang (saat ini) terjadi,
Cukup hanya dengan satu senyuman.

Sebagaimana keadaanku,
Kamu tak akan sempat untuk mengingatku.
Karena kau dan dia hanya akan di sibukkan mengenai sebuah perencanaan.
Tentang hari di kemudian
Saat tiba waktunya engkau memantaskan pinanganmu dengan menyematkan lingkaran di jemari pilihanmu.

Dan hanya dengan cinta
Ia mampu memberikan kita sedikit pandangan mengenai surga.
Sesungguhnya, hidup adalah rumor palsu
Yang menjadikannya menjadi sebuah kenyataan.

Singkatnya,
Mimpi buruk adalah kebiasaanku.
Namun sekarang,
Kau akan tetap teguh untuk tidak memburu mimpiku.

Bila yang saling mencintai berkecenderungan untuk saling bersama
Bagaimana denganku yang hanya mencinta?
Aku hanya akan membuat murka
Sebab aku hadir karna mencinta
Bukan di cinta.


Jakarta, 7 Juli 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendewasakan raas-a

Siang itu menjadi siang hari yang begitu menyengat bagiku, bukan karena cuaca yang tidak bersahabat, bukan juga karena aku memakai baju teba...